Merpati Lambang Kesetiaan
Saat itu, disebuah pohon rindang yang tinggi hiduplah sepasang merpati yang tinggal didalamnya.
Dengan berbekal jagung manis beberapa butir, mereka berdua cukup menikmati santapan pagi yang didapatnya diluar sana.
Suatu ketika si jantan pergi terbang tinggi untuk mencari makanan, dengan setia si betina pun menunggu diatas pohon tempat mereka bernaung.
Dengan perasaan cemas si betina pun bersabar menunggu si jantan kembali ke sarangnya. Kala itu waktu telah merajuk sore hari. Tanya si betina, "jantanku dimana dirimu??? aku takut, aku khawatir.."
Dengan hati yang sedih sang betina pun masih tetap setia menunggu si jantan pulang.
Waktu mulai petang, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, akan tetapi.. si betina melihat si jantan dengan terkejut!!! Dengan sayap yang terluka sang jantan terbang dengan tertatih-tatih.
"Astaga!!! jantanku?? mengapa sampai kau terluka??? sedangkan aku disini cemas menunggumu dan benar perasaanku tidak enak." ucap si betina pada jantan.
Segeralah si betina bergegas mengobati luka pasangannya dengan bulu-bulu yang dia ambil dari bagian tubuhnya. walau rasa sakit dirasakan si betina karena mencabuti bulu untuk mengobati si jantan, tetapi tidak dia rasakan. Karena rasa sayang pada sang jantan yang begitu besar. Dengan tubuh yang lemah tak berdaya, si jantan pun meronta kesakitan, sambil pandangannya tertuju pada si betina yang menitikkan air mata melihat jantan lemah terluka.
Selesai mengobati, betina pun kembali bertanya, "jantanku.. mengapa dengan dirimu??? aku tak kuasa melihatmu lemah dan terluka. Ada apa sebenarnya??
sang jantan pun menjelaskan; "Betinaku.. aku terluka karena bertarung dengan burung elang, dia mengambil makanan kita, aku pun berusaha mempertahankannya demi untukmu betina, walau aku tau bahaya mengancamku dan akan mengancam nyawaku yang jika aku lemah, aku akan dimakan olehnya sebagai santapan makan siangnya, sayang..!!"
Keesokan harinya si betina pun pergi keluar mencari makan menggantikan sang jantan yang menunggu di pohon karena sayapnya patah.
Tak seberapa lama betina pun kembali membawa sebatang gandum untuk sarapan paginya.
Dengan tersenyum, si betina berkata: "jantan... makanlah gandum ini,, demi kesehatanmu. Aku akan kembali mencari makan untuk makan siang kita." segera si jantan berkata: "makanlah bersamaku betina, ini adalah makanan kita berdua!!! aku tidak ingin kau terbang dengan perut yang kosong... aku takut kamu sakit."
Betina hanya membalas senyum dan segera pergi meninggalkan sang jantan dengan gandumnya.
Siang menjelang, panasnya sang surya tak menyurutkan niatnya mencari makan disekelilingnya. Akhirnya betina pun berhenti ke satu titik dimana banyak biji-bijian berceceran. Segeralah si betina mengambilnya. Terbang tinggi mencari makan lagi untuk persediaan makan malamnya. "aku harus mencari makanan yang banyak agar si jantan cepat sembuh." ucapnya dalam hati.
Setelah betina berhasil mengambil makanan, segeralah dia kembali pulang. Dengan hati riang betina pun mengepakkan sayap dengan cepat. Tak sabar ingin memberi kejutan pada si jantan dengan makanan yang dibawanya.
Namun ditengah perjalanan, ada burung lain yang mencoba menggoda si betina. Tanpa dihiraukannya lagi si betina pun bergegas mempercepat sayapnya untuk terbang lebih jauh dari si burung itu. Walau terlihat burung itu gagah dan kuat, namun tak mengurungkan niatnya untuk mencoba berpaling pada si jantan.
Sesampainya disarang, betina pun memberikan makanan yg didapatnya tadi ketika diluar.
Dan apa yang terjadi?? sang betina pun menceritakan pengalamannya saat mengambil makanan. Dengan menatap mata si jantan yang lemah karna terluka, si betina pun mendekati jantan dan berkata: "apapun keadaanmu dan bagaimanapun kondisimu.. aku akan tetap setia jantanku." si jantan pun tersenyum bahagia dan menangis penuh haru karna walau keadaannya membuat dia lemah tetapi si betina tetap setia menjaga dan menunggu si jantan. Sampai akhirnya si betina pun bersabar dan terus mengobati si jantan sampai jantan sembuh.
Mereka pun hidup bahagia walau ada keterbatasan salah satu pasangannya, tetapi karna cintanya yang kuat tidak ada yang menghalangi mereka untuk bersatu setia sampai mati.
Contoh cerita diatas adalah betapa pentingnya kesetiaan,pengorbanan dan lemah lembut dalam melengkapi pasangan. Merpati,, lambang kesetiaan yang memang seharusnya dicontoh. Mereka rela berbagi dan saling terbuka dengan pasangan. Mampu melewati semua cobaan walau nyawa taruhannya. Contohlah sikap merpati yang mati-matian mempertahankan cintanya demi kebahagiaan hidupnya. Bukti bahwa hewan pun yang tidak punya pikiran masih bisa merasakan sayang terhadap pasangannya, apakah kita sebagai manusia tidak bisa??? sepertinya tentu sangat bisa!!! Manusia diberi kelebihan oleh Allah SWT otak yang sempurna, hati yang sempurna untuk bisa berfikir dan merasakan peka terhadap sekelilingnya terlebih dengan pasangannya. Pasti bisa setia selama manusia itu menjaga betapa pentingnya kesetiaan dalam setiap hubungan. :)
0 komentar:
Posting Komentar